
espos
Setelah melakukan rehab pembangunan Masjid Baiturrahman yang terletak di Jl Saman Hudi No 112 Sondakan, Laweyan membangun konsep pelayanan masjid yang baru. Yaitu masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah, namun menawarkan sebagai masjid yang ramah terhadap musafir atau orang yang bepergian tanpa memandang apa pun agama maupun sukunya.
Kendati baru berjalan beberapa minggu, program ini menarik perhatian berbagai kalangan. “Banyak masyarakat menemui kami untuk ikut berpartisipasi” katanya Ketua Pemuda Masjid Baiturrahman Ust. Alfian Asyam.
Ust Alfian juga menjelaskan program ramah musafir ini di buat agar masjid memiliki manfaat lebih luas secara sosial dan tidak sebatas tempat beribadah. Selama ini ust Alfian melihat kebanyakan masjid tutup setelah usai sholat Isa’.
“Tidak banyak masjid yang buka 24 jam di Solo ini. Padahal di daerah lain seperti Sragen ada Masjid Al-Falah yang buka 24 jam. Bahkan masjid itu menyediakan tempat menginap, dan memberikan makanan dan minuman gratis” katanya
Kami sadar untuk meniru program masjid dengan layanan 24 jam di Solo tidaklah mudah. Tantangan terbesarnya adalah meyakinkan pengurus masjid agar membolehkan dan mau terlibat dalam program ini.
“Kami bersyukur, pelan-pelan temen temen pemuda bisa meyakinkan para pengurus yang kebanyakan sudah sepuh. Selama dua minggu ini kami berhasil membuktikan program ini berpotensi membawa berdampak positif bagi masjid dan masyarakat,” katanya meya